21 Nov 2013

Aku manusia biasa.
Bukan dewa.
Bukan pula bidadari.
Terlebih lagi malaikat.


Mau seratus, seribu, bahkan jutaan kata maaf yang akan kutitipkan pada sayap kupu-kupu pun tak akan mengubah segalanya.
Waktu terlanjur berjalan.
Perasaan menyesakkan ini sudah mengganjal dalam dada.

Membuncah.
Mencekik bak tali-tali tambang yang dipakai untuk mengikat leher-leher hewan memamah biak.

Andai semilir angin bersedia menceritakan padamu.
Andai kicauan burung kecil di pagi hari mau berbagi denganmu.
Andai perasaan dalam hatiku yang tak pernah kau tahu memberontak.
Memaksa keluar dan berlari menujumu untuk meluapkan seluruhnya.
Seluruh isi hatiku.

writer: @andditaa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar