30 Okt 2011

Hatta: Kecepatan Bertindak Menentukan Masa Depan Indonesia

Jakarta - Beragam tantangan yang muncul dalam sebuah persaingan yang semakin sengit antar bangsa di dunia saat ini perlu disikapi dengan sikap yang dapat menopang kecepatan bertindak dan mengambil keputusan. Kecepatan ini menjadi satu dari lima faktor yang harus dikuasai oleh setiap orang yang berjiwa kewirausahaan untuk menata masa depannya, dan masa dengan bangsanya.

Kecepatan adalah bagian penentu masa depan. Kalau kita bergerak 100 kilometer perjam sudah merasa cepat, tetapi di dekat kita ada yang melintas dengan kecepatan 120 kilometer perjam, maka sesungguhnya kita mengalami perlambatan. Ingat, kecepatan relatif adalah hal yang sangat penting didalam memacu tujuan," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat berceramah dalam Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional II, di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta, Sabtu (29/10/2011).

Keempat syarat lainnya yang menjadi penentu masa depan untuk sukses adalah pertama, memahami kompleksitas yang ada di hadapan setiap wirausahawan. Kedua, mengenali risiko yang menghadang di masa depan. Ketiga, memiliki kemampuan untuk beradaptasi yang merupakan faktor fundamenal dalam mempersiapkan diri terhadap setiap perubahan. Keempat, menyadari bahwa akan terjadi kejutan di masa depan.

"Kejutan dari sesuatu, baik yang terjadi di luar imaginasi kita atau logika berpikir, harus kita hadapi dengan kemampuan antisipasi, adaptasi, evolusi, dan inovasi. Inovasi menjadi kata kunci didalam kesuksesan kita," tuturnya di hadapn 700 peserta jambore ini yang berasal dari 28 provinsi di Indonesia.

Hatta kembali mengingatkan, di alam globalisasi, penuh persaingan, penuh dengan tantangan, hanya bangsa-bangsa yang siap dan terus meningkatkan keunggulan serta daya saingnya, yang akan unggul di atas bangsa lain. Sebuah bangsa juga tidak akan maju manakala tidak didukung oleh sejumlah enterpreneur.

"Saya ingin membangkitkan rasa percaya diri saudara (peserta Jambore) bahwa bangsa ini adalah bangsa yang besar. Itu bukan prediksi kita, tetapi prediksi pengamat-pengamat internasional bahwa Indonesia akan menjadi 10 negara besar pada tahun 2025. Pelajar wirausaha adalah yang pertama menjadi manusia-manusia idealis. Idealisme adlah semangat dan energi manakala kita kehilangan arah. Tanpa idealisme, orang mati sebelum ajal tiba. Jangan dekati persoalan dengan takut. Pemuda tidak memiliki cara dan pandang seperti itu," ungkapnya.

Diujung acara, demi pertemuan yang sangat jarang terjadi Hatta Rajasa bersedia melayani jabat tangan 700 pemuda peserta Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional itu. Tidak hanya itu, Hatta pun menjawab keinginan para peserta dari 28 provinsi di Indonesia ini untuk mengabadikan pertemuan tersebut dengan foto. Ini bukanlah Jambore Kewirausahaan Pelajar Nasional pertama yang dihadiri Hatta Rajasa. Sebelumnya di tempat yang sama (Bumi Perkemahan Cibubur), Jambore sejenis juga telah digelar pada 22 Juli 2011.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar